Meta Advantage+ Dynamic Media Wajib, Cara Menyiapkan Katalog Video yang Menjual

Ringkasan cepat

  • Dynamic Media di Advantage+ Catalog aktif default per 1 September 2025, dengan penegakan penuh 20 Oktober.
  • Sistem memprioritaskan Catalog Product Video (CPV) bila tersedia, gambar menjadi fallback.
  • Menang di Q4 dimulai dari SKU hero, feed video rapi, dan playbook kreatif 6–15 detik.
  • Ukur dampak dengan Product Set video-ready vs gambar-only, fokus ke CTR, ATC, Purchase, dan CM2.
  • Siapkan checklist migrasi, uji A/B, dan dokumentasi approval agar brand safety tetap terjaga.

Margabagus.com – Mulai 1 September 2025, Dynamic Media di Advantage+ Catalog Ads disetel default OPT_IN, lalu 100% enforcement pada 20 Oktober 2025. Praktisnya, katalog Anda akan mulai memutar Catalog Product Video (CPV) bila tersedia, sedangkan gambar dipakai sebagai fallback. Untuk tim yang masih mengandalkan gambar statis, ini saatnya menyiapkan video produk per SKU, memperbarui feed, dan menyusun playbook kreatif agar performa naik, bukan sekadar berubah.[1]

Apa Itu Dynamic Media di Advantage+ Catalog

Diagram alur Dynamic Media yang memilih video katalog saat tersedia dan gambar sebagai fallback

Cara kerja Dynamic Media, video katalog diprioritaskan untuk penayangan dengan gambar sebagai fallback

Dynamic Media memungkinkan Meta memilih aset terbaik per penayangan, termasuk video level produk dari katalog. Integrasi ini tinggal “klik” di Ads Manager untuk beberapa format, namun per September 2025 sistem mulai mengaktifkan video secara default pada katalog yang memenuhi syarat, terutama di format Collection.[2][3]

Mengapa penting: katalog video memberi konteks gerak, demonstrasi fitur, dan isyarat kualitas produk sehingga peluang berhenti scroll lebih tinggi. Kontrol manual boleh berkurang, namun hasil kreatif yang lebih kaya cenderung mendongkrak CTR dan CVR bila eksekusinya tepat.

Apa yang Berubah Per September–Oktober 2025

Per September 2025, Dynamic Media mulai aktif default di Advantage+ Catalog, kemudian penegakan penuh dijadwalkan pada 20 Oktober. Artinya, penayangan akan semakin video-first ketika aset CPV tersedia, sementara gambar berfungsi sebagai fallback. Perubahan ini menyelaraskan perilaku Ads Manager dan Marketing API, sehingga tim yang bergantung pada feed otomatis perlu meninjau ulang struktur katalog, product set, dan perizinan kreatif. Semakin cepat Anda memetakan SKU yang siap video, semakin kecil risiko penurunan performa saat enforcement dimulai.

  • Default OPT_IN untuk Dynamic Media di Advantage+ Catalog Ads dimulai 1 September 2025;

  • 100% enforcement ditargetkan 20 Oktober 2025, jadi partner API dan workflow internal perlu menyesuaikan field Dynamic Media sebelum tanggal tersebut;

  • Perubahan ini menyeragamkan perilaku Ads Manager dan Marketing API, sehingga lebih banyak inventori menampilkan video katalog ketika tersedia.[1][4][5]

Implikasi untuk tim iklan: jika feed Anda tanpa video, sistem akan tetap berjalan namun keunggulan Dynamic Media tidak maksimal. Bila feed sudah berisi video per produk, CPV akan diprioritaskan dan gambar menjadi fallback, sehingga kurasi video menjadi kunci.[3]

Checklist Persiapan Katalog Video (CPV) yang Menjual

Infografik checklist persiapan CPV meliputi spesifikasi file, feed video[0].url, product set video-ready, QA overlay teks

Checklist singkat menyiapkan Catalog Product Video per SKU agar siap scale di Q4

Checklist ini membantu menerjemahkan kebijakan menjadi eksekusi yang rapi, dari spesifikasi file hingga tata letak overlay teks. Fokusnya adalah SKU hero lebih dulu, lalu perluasan ke kategori margin menengah agar pengujian berjalan terukur. Dengan mengikuti daftar ini, Anda mengurangi risiko umum seperti video generik yang tak relevan dengan varian atau teks yang terpotong di rasio 4:5. Hasilnya, CPV Anda siap tayang tanpa mengorbankan brand safety.

Tujuan bagian ini sederhana, Anda men-switch dari “gambar dulu” menjadi “video-first dengan fallback gambar” tanpa mengorbankan ROAS.

1) Siapkan Aset Video per SKU

  • Minimal spesifikasi teknis di Commerce Manager: ≥500×500 px, ≤200 MB per file; format umum MP4/MOV; unggah langsung di katalog, bukan hanya di Ads Manager.[6]

  • Feed video field di katalog mendukung hingga 20 URL video per item, video[0].url sebagai default, disarankan rasio 4:5 untuk penayangan feed; sisakan varian 1:1 dan 9:16 bila tersedia.[7][8]
  • Penamaan aset: sertakan SKU, variasi, dan rasio di nama file, contoh sku1234_cpvid_1080x1350.mp4, memudahkan versi kreatif.

2) Perbarui Katalog dan Product Set

  • Pastikan judul, harga, ketersediaan up to date; video harus relevan dengan varian; hindari video generik yang tidak sesuai SKU.[2]

  • Buat Product Set khusus “video-ready” untuk uji A/B sehingga Anda tidak mencampur SKU yang belum punya video.

3) Konfigurasi di Ads Manager

  • Pada ad level, bagian Advantage+ creative, masuk ke Enhancements/Edit, pastikan Dynamic Media aktif, lalu review preview per penempatan agar copy dan CTA tetap terbaca.[9]

4) QA & Brand Safety

  • Tinjau subtitle dan overlay teks agar tidak terpotong di 4:5 dan 1:1;

  • Pastikan klaim di video konsisten dengan halaman produk; dokumentasikan approval legal/brand.

Playbook Kreatif: Video Katalog yang Mengonversi

Video katalog bukan film merek berdurasi panjang, melainkan cuplikan fungsi yang memecahkan keraguan pengguna dalam hitungan detik. Prioritaskan hook 0–2 detik, demokan manfaat inti, dan tampilkan bukti singkat (fitur, before/after, social proof) agar sinyal niat tertangkap cepat. Gunakan pola UGC yang ringkas namun tetap on-brand, lalu siapkan beberapa varian angle untuk pengujian bertahap. Semakin sederhana pesan, semakin besar peluang menang di feed yang serba cepat.

  • Hook 0–2 detik: tampilkan manfaat utama, bukan intro logo;

  • Demo nyata: highlight fitur, cara pakai, atau perbandingan cepat;

  • Tekstual ringkas: overlay 2–4 kata kunci, hindari teks kecil;

  • Rasio & framing: prioritas 4:5 untuk feed, sediakan 1:1 untuk fleksibilitas;

  • Durasi: pendek lebih baik, 6–15 detik sering “cukup” untuk katalog;

  • UGC/creator: gunakan cut-down yang menyebut SKU/varian agar relevan;

  • A/B: uji hook dan angle berbeda per kategori margin.[7][10][11]

Strategi Pengukuran & Diagnostik

Peralihan ke Dynamic Media mengubah cara kita membaca data, sehingga pengukuran harus bergeser dari sekadar ROAS menjadi dampak terukur per produk dan kelompok SKU. Mulailah dengan perbandingan sebelum–sesudah serta holdout kecil, bedakan “video-ready” vs “gambar-only” agar sinyalnya bersih. Simpan log kreatif (hook, rasio, overlay, durasi) supaya setiap perubahan punya rekam jejak. Ingat, periode belajar butuh waktu, jadi pantau tren beberapa hari sebelum mengambil keputusan besar.

  • Sebelum–Sesudah: bandingkan metrik per Product Set “video-ready” vs “gambar-only” untuk CTR, View Content, ATC, Purchase, dan CM2/kontribusi margin;

  • Holdout sederhana: sisakan 10–20% SKU tanpa video sebagai kontrol sementara pada kategori yang sama;

  • Creative logbook: catat hook, rasio, overlay, dan durasi untuk mengaitkan perubahan dengan performa;

  • Laporan penempatan: pantau di level format agar tahu di mana CPV benar-benar menang.

Timeline Eksekusi: Menjelang 20 Oktober

Roadmap empat minggu ini dirancang agar tim mampu berlari cepat menuju tanggal enforcement tanpa kehilangan kontrol. Minggu pertama memetakan prioritas dan celah aset, minggu kedua produksi & QA, minggu ketiga integrasi & uji A/B, dan minggu keempat penguatan serta scale. Tetapkan PIC per langkah, deadline jelas, dan ritual review mingguan supaya keputusan kreatif dan feed bergerak serempak. Dengan disiplin proses, Anda masuk Q4 dengan katalog video yang siap menang.

Minggu 1 — Audit & pengumpulan aset
Inventarisasi SKU terlaris, cek ketersediaan video, dan kelengkapan feed video[n].url.[7]

Minggu 2 — Produksi cepat & standar QC
Buat batch video 6–15 detik per SKU, validasi ukuran file, rasio, keterbacaan teks.[6][8]

Minggu 3 — Integrasi & A/B
Masukkan video ke katalog, aktifkan Dynamic Media, jalankan A/B Product Set video vs gambar.[9]

Minggu 4 — Optimasi & scale
Pertahankan angle pemenang, turunkan aset outlier, siapkan library by category untuk Q4.

Troubleshooting yang Sering Terjadi

  • Video tidak tayang meski sudah aktif Dynamic Media, cek bahwa video[0].url terisi benar, format/ukuran sesuai, dan produk eligible di product set yang ditargetkan.[7][6]

  • Teks terpotong di 4:5, gunakan safe area 10% dari tepi, uji di 1:1.[8]
  • Libatkan partner/API bila workflow Anda bergantung pada otomatisasi pembuatan iklan, karena default OPT_IN terjadi di Marketing API juga.[1]

Jadikan Video Katalog Sebagai Keunggulan, Bukan Sekadar Kepatuhan

Tuas kendali brand berlabel SKU hero, creative guardrails, ROI floors, incrementality tests

Ubah Dynamic Media jadi keunggulan, atur guardrails kreatif dan ukur incrementality agar profit tetap terjaga

Dynamic Media menggeser permainan dari “memilih placement satu per satu” menjadi kurasi library aset yang tepat sasaran. Menangkan transisi ini dengan video level produk yang singkat, jelas, dan relevan, lalu ukur dampaknya pada SKU setara agar tidak bias. Bila butuh, saya bisa siapkan templat SOP 1 halaman untuk produksi video katalog per kategori dan checklist QA, Anda tinggal pakai di tim.

References

  1. Meta for Developers — “Marketing API: Upcoming Change to Dynamic Media Default Opt-in” (rollout 1 Sep 2025, enforcement 20 Oct 2025)
  2. Meta Business Help — “About Meta Advantage+ Catalog Ads”
  3. Meta for Developers — “Dynamic Media (Advantage+ Catalog Ads)”
  4. Social Media Today — “Meta updates Marketing API to default Dynamic Media to OPT_IN”
  5. Yahoo Finance — “Meta Updates Marketing API…”
  6. Meta Business Help — “Add Product Videos to Your Catalog”
  7. Meta Business Help — “Data Feed Fields and Specifications for Catalogs”
  8. Hootsuite — “2025 Facebook Ad Sizes and Specs”
  9. Meta Business Help — “Create an Advantage+ Catalog Ad”
  10. ROI Hunter — “How to use Catalog Product Video and get more from Meta Ads”
  11. Marpipe — “The Ultimate Guide to Meta Catalog Product Video Ads”

FAQ (Frequently Asked Questions)

Apakah saya wajib memakai video untuk semua SKU?

Tidak wajib, namun jika katalog Anda memiliki video, sistem akan memprioritaskannya untuk memaksimalkan performa. Strateginya, mulai dari SKU hero dan kategori margin tinggi.

Apakah perubahan ini hanya di Ads Manager atau juga API?

Keduanya, perubahan default OPT_IN berlaku juga untuk Marketing API, jadi tool pihak ketiga perlu mengikuti.

Bagaimana spesifikasi minimal video katalog yang aman?

Mulai dari ≥500×500 px, ≤200 MB, format populer MP4/MOV, dan siapkan rasio 4:5 sebagai prioritas.

Berapa jumlah video per produk yang didukung feed?

Hingga 20 URL video per item, video[0].url jadi default. Manfaatkan untuk versi rasio dan variasi angle.

Dynamic Media on/off bisa diubah?

Bisa, tetapi default-nya menyala mulai September 2025 dan enforcement penuh berlaku 20 Oktober 2025, jadi lebih baik siapkan aset ketimbang mematikan fitur dan kehilangan potensi performa.

Apa risiko paling umum saat migrasi?

Video generik yang tidak sesuai SKU, overlay teks terpotong, dan feed video field tidak diisi. Mulai dari SKU hero untuk mengurangi risiko.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang wajib diisi ditandai dengan *

THZGDI

OFFICES

Surabaya

No. 21/A Dukuh Menanggal
60234 East Java

(+62)82147979921 [email protected]

FOLLOW ME